Ada
beberapa konsep dalam memandang modal kerja. Tapi yang jelas bahwa modal kerja
itu diperlukan untuk membelanjai operasi perusahaan sehari-hari. Dari
pengeluaran ini diharapkan dalam waktu yang relative singkat dapat diterima
kembali melalui hasil penjualan yang berupa pendapatan dalam bentuk tunai dan
akan terus berputar untuk membiayai pelaksanaan operasi perusahaan pada periode
berikutnya.
Pemahaman
arti modal kerja sangat erat hubungannya dalam rangka menghitung kebutuhan
modal kerja. Pengertian modal kerja yang berbeda akan menyebabkan perhitungan
kebutuhan modal kerja juga berbeda. Pada hakikatnya kebutuhan modal kerja
adalah pemenuhan dana jangka pendek. Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas
kita akan melihat definisi modal kerja yang dikemukakan oleh pakar ekonom
sebagai berikut :
Menurut
Bambang Riyanto (2001.51), pengertian modal kerja yang digunakan untuk memenuhi
modal kerja yang ada di dalam laporan keuangannya, biasanya dilihat dari 3
konsep sebagai berikut :
1.
Konsep
Kuantitatif
Konsep
ini menjelaskan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan
perusahaan untuk membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukan
jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Modal kerja yang
dianggap dalam konsep ini adalah jumlah aktiva lancar (Gross Working Capital).
2.
Konsep
Kualitatif
Konsep
ini mendasar pada kualitas modal kerja, maka modal kerja menurut konsep ini
adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang
merupakan kelebihan aktiva lancar terhadap utang lancarnya (Net Working
Capital).
3.
Konsep Fungsional.
Konsep
ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan (Income)
dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan laba, tetapi tidak semua dana digunakan untuk mempeoleh laba
periode ini, ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh laba dimasa
yang akan datang.
Selanjutnya
untuk lebih jelasnya lagi mengnai pengertian ini dapat kita lihat pendapat
Djarwanto P.S (2001:85-86), yang mengemukakan bahwa modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut
modal kerja bersih (Net Working Capital)
Menurut
J.Fred Weston dan Eugens F.Brigham (2000:157), menyatakan bahwa modal kerja
adalah investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas,
sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang dan persediaan.
Definisi
yang dikemukakan oleh Burton A.Kolb (2001:152), juga tidak jauh berbeda dari
definisi di atas yaitu :
“working capital is the investment of
the firm in short temr or current assets, short term notes reseivables,
investoris, and in some firms, expense prepayments”. (Modal kerja adalah
investasi perusahaan dalam aktifa jangka pendek atau lancar, termasuk di
dalamnya kas,sekuiritas, piutang, persediaan dan dalam beberapa perusahaan,
biaya dibayar dimuka)”
Dari
beberapa pengertian modal kerja di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa modal
kerja adalah dana yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasinya di mana dana tersebut diharapkan dapat kembali melalui hasil
penjualan produknya untuk kemudian digunakan kembali untuk membiayai operasi
selanjutnya. Modal kerja bersih dari sebuah perusahaan yaitu selisi antara
aktiva lancar dengan utang lancar.
Baca juga :
- Jenis-jenis modal kerja
- Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja
- Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Baca juga :
- Jenis-jenis modal kerja
- Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja
- Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
0 Response to "Pengertian Modal Kerja"
Post a Comment