Dalam metode variable costing produk hanya dibebani biaya variabel, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Variabel costing, produk-produk yang dihasilkan dan dijual hanya dibebani dengan biaya-biaya yang berubah secara sebanding dengan produksi. Umumnya dapat dianggap bahwa biaya-biaya utama, yakni biaya bahan langsung dan biaya upah langsung merupakan biaya-biaya yang secara penuh berubah secara sebanding dengan produksi. Biaya factory overhead mengandung komponen, biaya yang sifatnya tetap (fixed), sedangkan bagian lainnya merupakan komponen biaya yang sifatnya variabel.
Dengan demikian, di
dalam variabel costing harga pokok hanya terdiri atas biaya-biaya
variabel, yakni biaya-biaya utama ditambah dengan komponen variabel biaya factory
overhead. Komponen tetap biaya factory overhead dianggap sebagai
biaya yang sebanding dengan waktu atau merupakan fungsi faktor waktu (period
cost) dan oleh sebab itu tidak dianggap sebagai suatu komponen harga
pokok dalam direct costing.
Kalkulasi biaya
produksi variabel (variabel costing) menurut Prawironegoro (2009 : 233) adalah
pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa di mana hanya
diperhitungkan biaya variabel saja, yang terdiri dari biaya bahan langsung,
berhubungan dengan volume kegiatan produksi, maka disebut kalkulasi biaya
produk langsung (direct costing).
Kegunaan variabel
costing adalah untuk : (1) membebankan seluruh biaya tetap kepada perhitugan
laba rugi, (2) perencanaan laba, (3) pengambilan keputusan reduksi biaya (4) memisahkan
beban (expenses) menurut perilaku biaya , (5) memudahkan menyusun rugi laba
segmen tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk.
Menurut Samryn (2004 :
64) Pendekatan variable costing juga
dikenal sebagai contribution approach adalah Variabel
costing merupakan suatu format laporan laba rugi yang mengelompokkan
biaya berdasarkan perilaku biaya di mana biayabiaya dipisahkan menurut kategori
biaya variabel dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi-fungsi
produksi, atau administrasi, dan penjualan.
Pendekatan ini juga
dikenal sebagai pendekatan biaya langsung (direct costing approach)
karena biaya variabel yang menjadi harga pokok dalam perhitungannya terdiri
dari biaya-biaya langsung. Dalam pendekatan ini hanya biaya biaya produksi yang
berubah sejalan dengan perubahan output yang diperlakukan sebagai elemen harga
pokok produk.
Variabel costing adalah
metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi
yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
variabel. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya
produksi berikut ini :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung
xx
Biaya overhead pabrik
variabel xx
Harga pokok produksi xx
Dalam pendekatan
variabel costing, dari semua
unsur biaya produksi hanyalah biaya-biaya produksi variabel yang diperhitungkan
sebagai elemen harga pokok produk. Oleh karena itu pendekatan variabel costing bagi manajemen lebih baik
digunakan sebagai alat perencanaan dan pengambilan keputusan-keputusan jangka
pendek yang tidak mengharuskan pertimbangan tentang biaya-biaya non produksi.
Dalam arus biaya variabel costing elemen biaya periodik terdiri dari biaya overhead
tetap ditambah biaya administrasi dan penjualan. Elemen harga pokok produknya
hanya terdiri dari komponen biaya overhead variabel serta biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung, tidak termasuk biaya overhead tetap.
Menurut Bustami dan
Nurlela (2009 : 133) mendefinisikan bahwa : ” Variabel Costing
merupakan suatu metode dalam perhitungan harga pokok dengan tidak
memperhitungkan seluruh unsur biaya produksi, tetapi hanya memperhitungkan
unsur biaya produksi yang bersifat variabel saja, sedangkan biaya produksi
tetap dianggap sebagai biaya periode ”.
Dalam metode variable
costing, biaya overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan sebagai unsur
harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap di bebankan sebagai
biaya dalam periode terjadinya. Dengan demikian biaya overhead pabrik tetap di
dalam metode variable costing tidak
melekat pada persediaan produk yang
belum laku dijual, tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode
terjadinya.
0 Response to "Variable Costing"
Post a Comment